Alloh yang
Maha Bijaksana tentulah tidak menciptakan sesuatu kecuali dengan hikmah yang
agung. Alloh berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56). Mungkin kita sudah hafal
tujuan tersebut karena sering kita dengar, tapi pernahkah terlintas di benak
kita apakah ibadah kita itu diterima ataukah tidak? Maka, tidak ada seorang pun
yang dapat menjamin hal ini, sehingga sudah seharusnya bagi tiap mukmin untuk
beramal dengan senantiasa berharap dan cemas. Berharap agar ia mendapat ridho
Alloh serta janji-janji yang sudah
ditetapkan Alloh dalam Al Qur’an dan cemas kalau-kalau ibadahnya tidak diterima. Dan janganlah ia berdecak kagum atas amal yang ia lakukan dan merasa bahwa ibadahnya pasti diterima.
ditetapkan Alloh dalam Al Qur’an dan cemas kalau-kalau ibadahnya tidak diterima. Dan janganlah ia berdecak kagum atas amal yang ia lakukan dan merasa bahwa ibadahnya pasti diterima.
Ingatlah firman Alloh, “Katakanlah: ‘Maukah Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang
yang paling merugi perbuatannya?’ Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka
berbuat sebaik-baiknya.” (Al Kahfi: 103, 104). Siapakah yang lebih
rugi dari orang semacam ini? yang telah beramal dengan susah payah sewaktu
masih hidup di dunia tapi ternyata sia-sia dan tidak diterima oleh Alloh
Ta’ala.
Jika ingin ibadah kita diterima disisi Alloh, lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan iklas